Senin, 09 September 2024

Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja

 

Kelas / Semester

Kelas VIII/Ganjil -  2024/2025

Bidang

Pribadi

Topik / Tema

Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja

Waktu Layanan

2 X Pertemuan 40 Menit

Aspek Perkembangan

Landasan Perilaku Etis

Capaian Layanan

Meyakini pentingnya norma dan etika perilaku sosial bagi remaja pada kehidupan bermasyarakat

Fase

D

Materi Layanan

Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja


 Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja



Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok untuk mengatur perilaku. Seseorang akan dikatakan baik jika etika dan perilakunya baik, dan sebaliknya. Anak yang mempunyai etika yang baik merupakan dambaan setiap orang tua. Karena itu para orang tua mengajarkan hal-hal yang baik untuk si buah hati. Pendidikan dasar pertama sekali sepatutnya didapat oleh para anak di rumah dari kedua orang tua. Para orang tua tentu rela berjuang dan berkorban siang dan malam untuk mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anaknya. Sekalipun manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah dengan kondisi yang suci, murni, dan bersih tanpa mempunyai dosa, dalam perjalanan hidupnya akan muncul berbagai tantangan dan kendala untuk mempertahankan kondisi ini.

Tahapan Pertumbuhan

Tahapan pertumbuhan seorang anak dimulai dari masa Bayi Baru Lahir ( newborn ) yaitu usia sejak dilahirkan sampai usia satu bulan. Tahapan berikutnya adalah periode Bayi yaitu masa dari usia satu sampai dua belas bulan. Dilanjutkan periode Batita yaitu usia satu sampai dibawah tiga tahun, Balita yaitu usia tiga sampai dibawah lima tahun dan Anak-anak yaitu periode usia yang telah mencapai enam hingga dua belas tahun ketika mereka sudah mulai mengenyam pendidikan di sekolah. Pada usia sekolah (usia SD) ini, anak-anak cenderung dapat memecahkan masalahnya sendiri. Mereka sudah cukup berpengalaman menghadapi dunia luar yang penuh dengan rintangan dan rintangan dan belajar dari lingkungannya tersebut.

Anak-anak pada usia ini telah mampu mengolaborasikan pendidikan dari rumah dengan ilmu baru dari lingkungan sekitar. Mereka banyak sekali mengadopsi perilaku orang-orang di sekitar. Bahkan mereka cenderung membawa pulang ke rumah “pelajaran” yang mereka dapatkan di lingkungan mereka baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Selain di lingkungan tepat tinggalnya, Sekolah juga merupakan rumah kedua bagi anak-anak dalam usia ini. Mereka mendapatkan banyak teman baru, guru baru, dan suasana baru di sekolah. Mereka mengenali berbagai macam teman dengan karakter yang berbeda-beda. Hal ini tentunya terus memperkaya khazanah keilmuan dan pengalaman para anak manusia ini.

Tahap perkembangan Remaja dimulai ketika anak berusia tiga belas sampai dengan lima belas tahun (usia anak SMP). Pada tahapan ini, anak-anak bersifat labil baik pikiran, tindakan maupun emosinya. Mereka susah ditebak. Kadang-kadang secara tiba-tiba mereka berpikir dan berpikir layaknya orang dewasa, namun di waktu lain mereka bisa juga meraung-raung dan mengungkapkan emosi secara spontan dan tak terkendali layaknya sikap anak kecil pada tahap batita. Pada usia ini, mereka sedang mencari jati diri yang sebenarnya. Mereka sedang mencari dan membutuhkan tempat berlabuh layaknya sebuah kapal laut yang sedang bingung terombang-ambing di lautan badai emosi sehingga mendambakan sebuah pelabuhan untuk berlabuh agar bisa menenangkan diri. Jika salah diasuh, maka anak dalam usia ini beresiko akan salah jalan dalam proses dewasa mereka nantinya.

Etika dan Sekolah

Terlihat jelas bahwa seorang anak yang mempunyai etika yang baik, akan disenangi dan disayangi oleh orang lain bahkan mempunyai teman yang banyak. Sedangkan anak yang mempunyi etika yang buruk, cenderung akan dijauhi dan hanya akan mendapatkan teman yang berperilaku sama dengan dirinya sendiri. Selanjutnya, mereka cenderung akan menginginkan hal-hal eksklusif dan hanya bergaul dengan golongan tertentu; yaitu anak-anak yang mempunyai kelakuan yang identik dan kebiasaan yang sama. Hal ini tentu akan membuat mereka semakin terpapar hal-hal yang kurang baik dari lingkungan tersebut. Jika sudah demikian, maka harapan untuk bisa mengasuhnya sesuai dengan norma yang diinginkan akan semakin sulit.

Ditambah lagi dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, selain di dunia nyata, anak mempunyai teman lain di dunia maya. Mereka dapat diketahui berkomunikasi lebih leluasa tanpa oleh orang-orang di sekitarnya. Kontrol sosial di dunia maya bisa dikatakan tidak ada. Terlebih lagi, mereka ditakutkan terpapar dengan hal-hal yang lebih buruk jika pergaulan di dunia mayanya semakin luas dan eksklusif. Seterusnya, karena sudah terlena di dunia maya, anak mempunyai kesulitan tertentu dalam berkomunikasi dengan orang lain secara nyata yang notabenenya lebih terkontrol. Anak akan lebih nyaman dengan teman dan dunia mayanya yang tanpa aturan sehingga ia terus terjerumus di dunia tanpa batas tersebut. Situasi yang ditentukan akan sangat mempengaruhi perkembangan karakter dan sikap seorang anak.

Hal ini menjadi tantangan bagi semua kalangan masyarakat, baik orang tua di rumah, guru di sekolah, maupun orang-orang di lingkungan sekitar. Tugas kita bersama untuk membentuk anak-anak kita menjadi seorang generasi penerus bangsa yang hebat, cerdas, dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan impian ini tentunya bukanlah perkara yang mudah. Perlu adanya kerjasama yang baik, khususnya antara orang tua dan guru di sekolah. Kedua pihak diharapkan saling berkoordinasi melaporkan dan memperbincangkan perkembangan anak-anak. Selain itu, orang tua dan guru juga dapat memberikan keteladanan yang mulia kepada anak, karena sosok dan tingkah laku mereka akan diikuti, ditiru dan digugu oleh anak. Guru dan sekolah merupakan mitra penting bagi orang tua dan masyarakat dalam mendidik anak.

Akhirnya, sebagai orang tua, janganlah enggan dan sungkan untuk berkoordinasi dan berkolaborasi terkait perkembangan apa saja dari para anak. Sesering mungkin orangtua patut menyediakan waktu untuk menghubungi guru di sekolah, agar komunikasi dua arah dapat terbangun dan terjalin dengan baik. Jika hal ini bisa terwujud dalam jangka panjang, maka impian akan keberhasilan seorang anak dapat tercapai, tentunya diiringi dengan kebaikan dan pancaran akhlaqul karimah . Wallahu a'lam.


Selasa, 03 September 2024

Cara Mengatur Waktu

 

Komponen                      

:

Layanan dasar

 

Bidang Layanan

:

Pribadi

 

Topik / Tema Layanan

:

Cara Mengatur Waktu

 

Aspek  Perkembangan

:

Pengembangan Pribadi

 

Capaian Layanan

:

Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat positif terhadap diri sendiri, mengenali kualitas dan minat diri, serta memiliki karakter kejujuran dan tanggung jawab.

 

Kelas/Semester 

:

VII/Ganjil

Dimensi PPP

:

Mandiri

 

 Fase

:

 D

Alokasi waktu

:

1 X 40 Menit



Assalamualaikum wr,wb.
semoga kita semua dalam keadaan sehat dan dapat memanfaatkan waktu dengan  sebaik-baiknya
agar masa muda kita untuk belajar tidak tersia-siakan.

CARA MENGATUR WAKTU


 

Mengatur Kegiatan Sehari-hari

Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi bagi anak-anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali sebanyak mungkin potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Terbukti masih banyak anak yang terihat melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan yang berbau iseng yang menunjukkan ketidak tahuan mereka cara menggunakan waktu luang secara tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara tepat, maka perlu adanya jadwal kegiatan yang disusun sehingga apa yang dilakukan tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1.    Kegiatan rumah

2.    Kegiatan sekolah

3.    Kegiatan sosial

Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah, antara lain : memberesi pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan kesibukan orang tua sekaligus menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun yang perlu diinggat disini bahwa, jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua ini menyita waktu dan tenaga anak sehingga menyebabkan kegiatan lain yang semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal yaitu :

a.    Kegiatan intra kurikuler, yaitu kegiatan belajar mengajar

b.    Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pengembangan dan minat anak terhadap bidang ketrampilan tertentu, misalnya : bidang kesenian, kepramukaan, dan sebagainya.

Disamping dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu, misalnya: pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).

Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak sebagai mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan teman-temannya.

Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa saling mendukung mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam status sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan dan memperoleh perhatian yang paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari pembagian porsi waktu terbanyak adalah menyelesaikan kegiatan sekolah.  Sebagai contoh jadwal kegiatan anak adalah sebagai  berikut :

 

WAKTU

KEGIATAN

04.00

 

05.30- 06.00

06.00- 06.30

07.00- 13.30

13.30- 15.30

15.30- 17.00

17.00- 18.30

19.00- 21.00

21.00- 04.00

Bangun pagi, menunaikan sholat subuh dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang tua.

murojaah hafalan atau menambah hafalan baru

Berolah raga

Persiapan berangkat sekolah

Melakukan kegiatan belajar di sekolah

Istirahat siang

Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau kegiatan karang taruna

Kegiatan membantu orang tua 

Belajar

Tidur

 

Mengatur Waktu Belajar

Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu orang tua menurut keadaan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati pelaksanaannya secara disiplin maka kecil kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan iseng yang hanya menimbulkan keresahan.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin dengan frekuensi yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari masing-masing satu jam lebih efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar yang kita perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, perlu kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu belajar sehabis menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah dan cepat mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan semakin tersiksa saat harus membaaa buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih berkesan dan berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga menghambat daya serap anak pada isi pelajaran yang dibacanya.

Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara yang tidak terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang tenang. Tidak mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat tugas dari orang tua atau dari pihak lain yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut belum terselesaikan. Demkian pula keadaan ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak berkonsentrasi pada materi yang dipelajari.

Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :

-          Seusai tidur siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00

-          Seusai subuh sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30

-          Seusai makan malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00

 

Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai  2 jam. Apabila ingin menambah jam belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak yang terlalu tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.

 

Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :

1.    Tetapkan Prioritas !

Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.

2.    Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !

Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.

3.    Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !

Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.

2.    Luangkan waktu untuk refreshing !

Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.

3.    Jangan Menunda-nunda !

 

Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.


Evaluasi ;
1. Buatlah rencana kegiatan harianmu ?
2. Buatlah rencana waktu belajarmu ?

kesimpulan;
Alloh SWT, telah banyak mengingatkan manusia tentang waktu agar kita bisa memanfaatkannya dengan baik karena akan menanggung kerugian yang diakibatkannya.
alwaktu kassyaif / waktu bagaikan pedang!
apabila kamu tidak bisa menggunakannya dengan baik 
maka dia pedang akan melukaimu!

Senin, 02 September 2024

PERGAULAN YANG BAIK

 

IDENTITAS

Kelas / Semester

Kelas VIII/Ganjil -  2024/2025

Bidang

Pribadi

Topik / Tema

Pergaulan yang baik

Waktu Layanan

1 X Pertemuan 40 Menit

Aspek Perkembangan

Kesadaran Tanggungjawab

Capaian Layanan

Menyadari hak dan kewajiban serta tanggung jawab untuk menjalin persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari menjelaskan akibat dari pergaulan yang baik dan tidakbaik

Fase

D

Materi Layanan

Memilih teman pergaulan

Assalamualaikum wr,wb

Alhamdulillah wasyukrulillah ala nikmatillah, dalam waktu satu jam kedepan kita akan mendapatkan bimbingan agar pergaulan menjadi baik, agar punya banyak teman yang akan membuat kita nyaman dalam menjalani perjalan dimasa remaja.

PERGAULAN YANG BAIK

Kemampuan bergaul seseorang adalah kemampuan / ketrampilan seseorang menjalin hubungan dengan orang lain baik melalui tutur kata atau komunikasi timbal balik maupun sikap perilaku sehari-hari yang menyenangkan.

Tujuannya agar anak remaja dapat menyesuaikan diri dalam kelompok. Pergaulan memerlukan adanya media antara lain kelompok belajar bermain, kegiatan olah raga, Kegiatan seni, berpetualang, keagamaan & lain-lain baik secara formal, maupun non formal.

Bergaul dengan teman yang memiliki hobi & kepentingan yang sama, maka akan lebih mudah terjalin, misalnya sama-sama suka seni, sama-sama suka olah raga, dan sama ingin berhasil dalam suatu kegiatan.

 

Keberhasilan seseorang dalam bergaul besar pengaruhnya  terhadap prestasi belajar & masa depan. Oleh karena itu remaja, pelajar, diharapkan dapat mengikuti kegiatan baik disekolah maupun di luar sekolah, misalnya PMR, Pramuka, Remaja Majid, Karang Taruna dll.

 

Kegiatan remaja merupakan sarana yang sangat efektif untuk memupuk pergaulan yang baik. Menjalin pergaulan yang baik bisa langsung berinteraksi dengan orang lain atau melalui media tulisan, internet, facebook, sms dll.

Dalam mengembangkan pergaulan hendaknya dilandasi dengan rasa perhatian, kasih sayang, keikhlasan, dan tanggung jawab.

Perumpamaan bergaul dengan teman dekat yang baik adalah seperti bergaul dengan

penjual minyak wangi, paling tidak

kita akan terkena bau wanginya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan antara lain adalah :

·           Memilih teman pergaulan.

·           Hal utama dalam memilih teman hendaklah kita mengutamakan moral, bakat, kemampuan dan memilih teman yang bersifat produktif positif, sehingga kita tidak salah pergaulan dan tidak terpengaruh kebiasaan teman yang negatif.

·           Teman pergaulan yang baik adalah teman yang mempunyai pandangan masa depan yang sesuai dengan cita-cita.

·           Jangan terlalu memaksakan kehendak pada teman.

·           Jangan selalu menyalahkan teman,seolah kita paling benar dan pintar.

·           Jangan mudah dihasut oleh orang lain .

·           Jauhi sifat iri hati,dukunglah keberhasilan teman.

·           Jangan terlalu sering mengeluh kepada teman.

·           Segera minta maaf bila kita salah.

Pahami teman dan lingkungan kita,jangan meremehkan teman dan menyepelekan teman karena merasa kita paling pintar dll.

Lampiran : 

Lembar Kerja Siswa

1.    Apa yang anda ketahui tentang pergaulan yang baik ?

2.    Sebutkan beberapa pergaulan yang tidak baik dan akibat yang ditimbulkan !

3.    Sebutkan beberapa pergaulan yang baik !

No

Pernyataan

Ya

Tidak

1

Peserta didik dapat menjelaskan tentang pergaulan yang baik

 

 

2

Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan akibat dari pergaulan yang tidak baik

 

 

3

Peserta didik dapat menyebutkan beberapa pergaulan yang baik

 

 

kesimpulan :

Dalam menjalani kehidupan kita perlu menjalin pergaulan dan pergaulan akan memberikan dampak baik positif maupun negatif terhadap perkembangan jiwa kita, oleh karenanya kita harus mempunyai prinsif dalam bergaul jangan sampai salah langlah, salah pergauan.

Sumber : 

Buku Media Layanan Bimbingan dan Konseling

video motivasi 

dll





Norma dan Etika perilaku

Kelas   /   Semester Kelas VIII/Ganjil -  2025/2026 Bidang Pribadi Topik   /   Tema Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja Waktu   Laya...