Komponen |
: |
Layanan dasar |
|
||||
Bidang Layanan |
: |
Pribadi |
|
||||
Topik / Tema Layanan |
: |
Cara Mengatur Waktu |
|
||||
Aspek Perkembangan |
: |
Pengembangan Pribadi |
|
||||
Capaian Layanan |
: |
Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan
potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat positif terhadap diri
sendiri, mengenali kualitas dan minat diri, serta memiliki karakter kejujuran
dan tanggung jawab. |
|
||||
Kelas/Semester |
: |
VII/Ganjil |
Dimensi PPP |
: |
Mandiri |
|
|
Fase |
: |
D |
Alokasi waktu |
: |
1 X 40 Menit |
Assalamualaikum wr,wb.
CARA MENGATUR WAKTU
Mengatur Kegiatan Sehari-hari
Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki
terbuang percuma. Apalagi bagi anak-anak dalam usia remaja, karena banyak hal
yang dilakukan dalam menggali sebanyak mungkin potensi yang dimiliki sehingga
kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa mendatang. Namun banyak remaja
yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Terbukti masih
banyak anak yang terihat melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya tidak
perlu dilakukan.Yakni kegiatan yang berbau iseng yang menunjukkan ketidak
tahuan mereka cara menggunakan waktu luang secara tepat. Untuk dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara tepat, maka perlu adanya jadwal kegiatan yang
disusun sehingga apa yang dilakukan tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya
kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial
Kegiatan rumah mencakup mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban anak sebagai anggota
keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah, antara lain : memberesi
pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan kesibukan orang tua sekaligus
menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun yang perlu diinggat
disini bahwa, jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua ini menyita
waktu dan tenaga anak sehingga menyebabkan kegiatan lain yang semestinya
diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup
2 hal yaitu :
a. Kegiatan intra kurikuler, yaitu kegiatan belajar
mengajar
b. Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan sekolah
yang berkaitan dengan pengembangan dan minat anak terhadap bidang ketrampilan
tertentu, misalnya : bidang kesenian, kepramukaan, dan sebagainya.
Disamping dua kegiatan
tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus diselesaikan oleh anak
diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran tertentu, misalnya: pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).
Kegiatan sosial mencakup
kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak sebagai mahluk sosial.
Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan teman-temannya.
Kegiatan-kegiatan
tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara kegiatan yang
satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa saling mendukung
mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa maupun
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam status sebagai
siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa
depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan dan memperoleh perhatian
yang paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan
kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari
pembagian porsi waktu terbanyak adalah menyelesaikan kegiatan sekolah. Sebagai contoh jadwal kegiatan anak adalah sebagai berikut :
WAKTU |
KEGIATAN |
04.00 05.30- 06.00 06.00- 06.30 07.00- 13.30 13.30- 15.30 15.30- 17.00 17.00- 18.30 19.00- 21.00 21.00- 04.00 |
Bangun pagi, menunaikan sholat subuh dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang tua. murojaah hafalan atau menambah hafalan baru Berolah raga Persiapan berangkat sekolah Melakukan kegiatan belajar di sekolah Istirahat siang Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah atau kegiatan
karang taruna Kegiatan membantu orang tua Belajar Tidur |
Mengatur Waktu Belajar
Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat
libur kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu
orang tua menurut keadaan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut
ditaati pelaksanaannya secara disiplin maka kecil kemungkinan bagi anak
melakukan kegiatan iseng yang hanya menimbulkan keresahan.
Kegiatan belajar
merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk memperoleh prestasi
belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin dengan
frekuensi yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari
masing-masing satu jam lebih efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini
mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar yang kita
perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang
dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, perlu
kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar diperoleh
hasil belajar yang maksimal.
Pemilihan waktu belajar
yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa dapat menghasilkan
prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu belajar
sehabis menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah
dan cepat mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton
televisi akan semakin tersiksa saat harus membaaa buku pelajaran. Belum masalah
kesan yang diperoleh dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih
berkesan dan berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga menghambat daya serap
anak pada isi pelajaran yang dibacanya.
Belajar memerlukan
suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara yang tidak terlalu
panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang tenang.
Tidak mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat
tugas dari orang tua atau dari pihak lain yang dipercayakan kepadanya dan tugas
tersebut belum terselesaikan. Demkian pula keadaan ruangan serta lingkungan
yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak berkonsentrasi pada materi yang
dipelajari.
Ada beberapa contoh untuk
dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :
-
Seusai tidur siang
sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00
-
Seusai subuh sekitar jam
04.30 sampai jam 05.30
-
Seusai makan malam
sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00
Waktu belajar yang
efisien antara lain 1 sampai 2 jam.
Apabila ingin menambah jam belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk
mengendorkan saraf otak yang terlalu tegang sehingga saat meneruskan belajar
tubuh terasa segar kembali.
Berikut ini kiat-kiat
mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku bejudual
Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :
1.
Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus
dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu, urutkan
setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2.
Jangan Membenani diri
dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan
untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang harus kita
lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3.
Luangkah waktu untuk
membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur
membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
2. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran
membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
3. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin
tugas yang mereka hadapi terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress.
Apapun penyebabnya, menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar