Kelas / Semester | Kelas VIII/Ganjil - 2024/2025 | Bidang | Pribadi |
Topik / Tema | Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja | Waktu Layanan | 2 X Pertemuan 40 Menit |
Aspek Perkembangan | Landasan Perilaku Etis | ||
Capaian Layanan | Meyakini pentingnya norma dan etika perilaku sosial bagi remaja pada kehidupan bermasyarakat | ||
Fase | D | ||
Materi Layanan | Norma dan Etika perilaku sosial bagi remaja |
Materi : Etika perilaku sosial bagi remaja
assalamualaikum wr.wb.
sebelum melihat tayangan video dan membaca pembahasan materi tetang pentngnya norma dan etika periaku sosila bagi remaja pada kehidupan bermasyarakat.
Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok untuk mengatur perilaku. Seseorang akan dikatakan baik jika etika dan perilakunya baik, dan sebaliknya. Anak yang mempunyai etika yang baik merupakan dambaan setiap orang tua. Karena itu para orang tua mengajarkan hal-hal yang baik untuk si buah hati. Pendidikan dasar pertama sekali sepatutnya didapat oleh para anak di rumah dari kedua orang tua. Para orang tua tentu rela berjuang dan berkorban siang dan malam untuk mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anaknya. Sekalipun manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah dengan kondisi yang suci, murni, dan bersih tanpa mempunyai dosa, dalam perjalanan hidupnya akan muncul berbagai tantangan dan kendala untuk mempertahankan kondisi ini.
Tahapan Pertumbuhan
Tahapan pertumbuhan seorang anak dimulai dari masa Bayi Baru Lahir ( newborn ) yaitu usia sejak dilahirkan sampai usia satu bulan. Tahapan berikutnya adalah periode Bayi yaitu masa dari usia satu sampai dua belas bulan. Dilanjutkan periode Batita yaitu usia satu sampai dibawah tiga tahun, Balita yaitu usia tiga sampai dibawah lima tahun dan Anak-anak yaitu periode usia yang telah mencapai enam hingga dua belas tahun ketika mereka sudah mulai mengenyam pendidikan di sekolah. Pada usia sekolah (usia SD) ini, anak-anak cenderung dapat memecahkan masalahnya sendiri. Mereka sudah cukup berpengalaman menghadapi dunia luar yang penuh dengan rintangan dan rintangan dan belajar dari lingkungannya tersebut.
Anak-anak pada usia ini telah mampu mengolaborasikan pendidikan dari rumah dengan ilmu baru dari lingkungan sekitar. Mereka banyak sekali mengadopsi perilaku orang-orang di sekitar. Bahkan mereka cenderung membawa pulang ke rumah “pelajaran” yang mereka dapatkan di lingkungan mereka baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Selain di lingkungan tepat tinggalnya, Sekolah juga merupakan rumah kedua bagi anak-anak dalam usia ini. Mereka mendapatkan banyak teman baru, guru baru, dan suasana baru di sekolah. Mereka mengenali berbagai macam teman dengan karakter yang berbeda-beda. Hal ini tentunya terus memperkaya khazanah keilmuan dan pengalaman para anak manusia ini.
Tahap perkembangan Remaja dimulai ketika anak berusia tiga belas sampai dengan lima belas tahun (usia anak SMP). Pada tahapan ini, anak-anak bersifat labil baik pikiran, tindakan maupun emosinya. Mereka susah ditebak. Kadang-kadang secara tiba-tiba mereka berpikir dan berpikir layaknya orang dewasa, namun di waktu lain mereka bisa juga meraung-raung dan mengungkapkan emosi secara spontan dan tak terkendali layaknya sikap anak kecil pada tahap batita. Pada usia ini, mereka sedang mencari jati diri yang sebenarnya. Mereka sedang mencari dan membutuhkan tempat berlabuh layaknya sebuah kapal laut yang sedang bingung terombang-ambing di lautan badai emosi sehingga mendambakan sebuah pelabuhan untuk berlabuh agar bisa menenangkan diri. Jika salah diasuh, maka anak dalam usia ini beresiko akan salah jalan dalam proses dewasa mereka nantinya.
Etika dan Sekolah
Terlihat jelas bahwa seorang anak yang mempunyai etika yang baik, akan disenangi dan disayangi oleh orang lain bahkan mempunyai teman yang banyak. Sedangkan anak yang mempunyi etika yang buruk, cenderung akan dijauhi dan hanya akan mendapatkan teman yang berperilaku sama dengan dirinya sendiri. Selanjutnya, mereka cenderung akan menginginkan hal-hal eksklusif dan hanya bergaul dengan golongan tertentu; yaitu anak-anak yang mempunyai kelakuan yang identik dan kebiasaan yang sama. Hal ini tentu akan membuat mereka semakin terpapar hal-hal yang kurang baik dari lingkungan tersebut. Jika sudah demikian, maka harapan untuk bisa mengasuhnya sesuai dengan norma yang diinginkan akan semakin sulit.
Ditambah lagi dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, selain di dunia nyata, anak mempunyai teman lain di dunia maya. Mereka dapat diketahui berkomunikasi lebih leluasa tanpa oleh orang-orang di sekitarnya. Kontrol sosial di dunia maya bisa dikatakan tidak ada. Terlebih lagi, mereka ditakutkan terpapar dengan hal-hal yang lebih buruk jika pergaulan di dunia mayanya semakin luas dan eksklusif. Seterusnya, karena sudah terlena di dunia maya, anak mempunyai kesulitan tertentu dalam berkomunikasi dengan orang lain secara nyata yang notabenenya lebih terkontrol. Anak akan lebih nyaman dengan teman dan dunia mayanya yang tanpa aturan sehingga ia terus terjerumus di dunia tanpa batas tersebut. Situasi yang ditentukan akan sangat mempengaruhi perkembangan karakter dan sikap seorang anak.
Hal ini menjadi tantangan bagi semua kalangan masyarakat, baik orang tua di rumah, guru di sekolah, maupun orang-orang di lingkungan sekitar. Tugas kita bersama untuk membentuk anak-anak kita menjadi seorang generasi penerus bangsa yang hebat, cerdas, dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan impian ini tentunya bukanlah perkara yang mudah. Perlu adanya kerjasama yang baik, khususnya antara orang tua dan guru di sekolah. Kedua pihak diharapkan saling berkoordinasi melaporkan dan memperbincangkan perkembangan anak-anak. Selain itu, orang tua dan guru juga dapat memberikan keteladanan yang mulia kepada anak, karena sosok dan tingkah laku mereka akan diikuti, ditiru dan digugu oleh anak. Guru dan sekolah merupakan mitra penting bagi orang tua dan masyarakat dalam mendidik anak.
Akhirnya, sebagai orang tua, janganlah enggan dan sungkan untuk berkoordinasi dan berkolaborasi terkait perkembangan apa saja dari para anak. Sesering mungkin orangtua patut menyediakan waktu untuk menghubungi guru di sekolah, agar komunikasi dua arah dapat terbangun dan terjalin dengan baik. Jika hal ini bisa terwujud dalam jangka panjang, maka impian akan keberhasilan seorang anak dapat tercapai, tentunya diiringi dengan kebaikan dan pancaran akhlaqul karimah . Wallahu a'lam.
evalasi ;
1. apa yang anda pahami tentang norma dan etika?
2. mengapa norma dan etika itu penting dalam perilaku remaja?
3. berikan contoh dan manfa'at perilaku yang beretika oleh remaja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar