EMBER BOCOR
Assalamu'alaikum wr. wb. saudara dan saudariku...
Dihari yang cerah ini, saya akan menganalogikan sebuah benda
dimana benda ini sering kita lihat sehari-hari yang lumrahnya untuk
mengisi air..., Ya... itulah "EMBER", dimana ember ini memiliki
lubang... saya tahu semua ember itu ada lubangnya, jikalau tidak ada
lubangnya bukanlah ember, bisa jadi balon atau lainnya, ya kalau ember
di tutup juga namanya ember juga sih... tapi ember yang
ditutup/tertutup.
Bicara ember,,,,Ember yang mempunyai lubang tidak pada
mayoritasnya, maka ember tidak dapat menampung air, walaupun menampung
mungkin hanya sedikit, tergantung letak dimana lubang berada, bilamana
terdapat disamping, bisalah menampung sedikit air (sesuai rataan
lubangnya), bayangkan bila letaknya dibawah, apakah dapat menampung
air???
Gambar diambil dari www.andriewongso.com
Mari kita relasikan ember bocor ini di dalam kehidupan nyata kita,
sering kali orang mengeluhkan hasil usahanya yang sudah keras, tapi
hasil tersebut tidak pernah memuasi dirinya (serba kurang)... ya
walaupun memang manusia lumrahnya tidak pernah puas, adapula yang hasil
usahanya tidak pernah terlihat atau selalu habis dan habis. Mari kita
renungkan hal ini... Barang kali kita seperti Ember yang
bocor(berlubang) ini, dan rezeki dari hasil usaha kita adalah air.
Lihatlah pada gambar ember no.1! dimana gambar ember yang bocor memiliki
raut muka yang sangat sedih, Barang kali seperti itulah raut muka dan
raut hati kita saat ini.
Bagaimana mengatasinya???... Lihatlah pada gambar ember yang no.2!,
maka kita bisa simpulkan bahawa lubang-lubang yang ada sudah
ditutup(ditambal), maka emberpun dapatlah menampung air tanpa ada
kebocoran.
Bagaimana dengan kondisi manusia yang seperti ember bocor?
Setujukah bila kita katakan lubang pada ember adalah kekurangan atau
dosa-dosa kita, sehingga rezeki yang Allah berikan lewat usaha kita tak
pernah memuasi atau selalu habis habis dan habis. Bila setuju... marilah
kita intropeksi diri kita, perbaiki diri kita sehingga dapat menutupi
lubang-lubang yang ada pada diri kita. Alhasilpun kita tetap legowo dan
tersenyum dengan apa yang diberikan Allah baik itu sedikit ataupun
banyak.
"Karena nilai kecukupan bukan dilihat dari Jumlah atau Quantity dari sesuatu"
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari sebuah benda yang bernama "EMBER".
Terimakasih atas perhatiannya dan kunjungannya...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
membahas ember bocor
BalasHapushati-hati bagi guru BK
karena Guru BK benar-benar dituntut untuk menjaga semua pembicaraan yang ia lakukan dengan siswa saat proses konseling berlangsung. Jadi, jangan seperti ember bocor yang menumpahkan airnya kemana-mana ya.