ORIENTASI LAYANAN BK
A. Pengertian.
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris ’guidance’ akar kata guide yang artinya mengarahkan, memandu,
mengelola, atau menyetir, dan ’counseling’ yang artinya percakapan antara
konselor dan konselee yang bertujuan untuk memahami masalah dan menyesuaikan
diri terhadap masalah yang sedang dihadapi, dan dicapailah kebahagiaan dalam
hidup.
Perlu difahami bahwa layanan bimbingan dan konseling
sebenarnya sudah dilaksanakan dalam jalur pendidikan informal atau sejak anak
berada di lingkungan keluarga. Orang tua selalu membimbing anak-anaknya dalam
berperilaku dan bertutur kata, memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik,
misalnya: menyapa seseorang atau mengucapkan salam saat bertemu dengan orang
yang di kenal, berdoa sebelum mengerjakan sesuatu, mengajak bermain, mengajari anak-anaknya
untuk bernyanyi, mengenal huruf, membaca, dsb. Tujuannya adalah agar anak
potensinya bisa berkembang secara optimal, anak mampu menyesuaian diri dengan
lingkungan, dengan teman-teman sebayanya, dan anak akan merasa puas dan
bahagia,
Dalam pendidikan formal bimbingan dan konseling
sebenarnya sudah dilaksanakan sejak pendidikan Sekolah Dasar bahkan sejak
pendidikan dini (PAUD). Dasar pemikirannya adalah memfasilitasi peserta didik
agar mampu mengembangkan potensi diri atau mencapai tugas-tugas perkembangan
baik aspek fisik, emosi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Peserta
didik adalah individu yang sedang berkembang kearah kematangan dan kemandirian.
Kesuksesan perkembangan sekarang akan berpengaruh pada perkembangan berikutnya.
B.
Bimbingan dan Konseling di SMP.
Perencanaan bimbingan dan konselng pada tingkat SD/MI
ditujukan pada penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan SMP/MTs.Pelayanan
bimbingan dan konseling mencakup bimbingan dan konseling bagi peserta didik
yang memiliki kemauan dan kecerdasan luar biasa. Bentuk konkret layanan bidang
belajar diantaranya yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yang membutuhkan
pengajaran remidi atau pendampingan khusus karena kemampuan intelektualnya yang
luar biasa. Disamping layanan terbatas pada peserta didik yang menunjukkan
gejala penyimpangan perkembangan normal, pelayanan juga tersedia untuk semua
peserta didik.
Layanan Bimbingan dan konseling di SMP bercorak lain,
lebih tegas dibedakan antara administrasi sekolah, bidang pengajaran, dan
bidang pembinaan peserta didik. Bidang
pembinaan menunjukkan keanekaragaman, termasuk pelayanan bimbingan. Pelaksanan
pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan layanan terpadu, yaitu layanan
yang dilaksanakan secara terpadu dengan seluruh kegiatan pendidikan di sekolah.
Ketika di SD/MI belum ada petugas khusus, maka pelayanan bimbingan dan
konseling dilakukan guru kelas. Sedang untuk pendidikan di SMP/MTs dilakukan
oleh guru BK atau konselor sekolah. Pendekatan pelayanan bimbingan dan
konseling dilakukan secara integratif, yang mencakup bidang belajar, pribadi,
sosial dan karir, dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukukng.
Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh seorang
yang profesional di bidangnya yang dikenal dengan Guru BK atau Konselor
sekolah. Terdapat beberapa alasan diantaranya adalah:
1.
Usia
SMP berada pada remaja, merupakan periode pertumbuhan fisik yang merupakan
kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan di masa kanak-kanak. Fase pubertas (kematang
seksual) yang dihadapkan dengan berbagai masalah dan ketidak siapan menghadapinya.
2.
Periode
perkembangan menuju kedewasaan dengan implikasi, diantaranya: kemandirian,
tanggungjawab, dan disiplin diri.
3.
Kebutuhan
independensi dan kemampuan untuk menalar dan berhipotesis berkembang sangat
cepat, sebagai akibatnya remaja sangat kritis dan memberontak terhadap solusi
orang dewsa.
4.
Keanggotaan
dalam kelompok sebaya yang dipilih sendiri, sebagai pusat aktifitas belajar dan
hiburan. Remaja lebih
mengutamakan kelompoknya daripada terhadap orang tuanya.
5.
Remaja
mulai mencari arah, nilai-nilai dan identitas pribadi. Dalam upaya pencarian
identitas diri, remaja sering berhadapan dengan masalah dalam perjalanan
hidupnya.
Berbagai faktor kebutuhan remaja SMP diatas, menimbulkan
kebutuhan pelayanan khusus yang harus ditangani oleh ahli yang
profesional dalam membantu
mengatasi masalah, atau perlu kehadiran konselor sekolah.
Guru Mata pelajaran saja tidak cukup, karena sudah mempunyai tugas dan tanggung
jawab sendiri terhadap mata pelajarannya.
C.
Visi
dan Misi Bimbingan dan Konseling.
Visi
pelayanan BK adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan sesuai
karakter bangsa melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan
perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara
opimal, mandiri, mampu mengendalikan diri dan bahagia.
Misi
pelayanan BK, meliputi:
a. Misi
pendidikan, yaitu: pelayanan yang memfasilitasi pengembangan peserta didik,
melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dan berkarakter dalam kehidupan
efektif sehari-hari (KES) dan masa depan melalui pendidikan.
b. Misi
pengembangan, yaitu misi pelayanan yang `memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik yang berkarakter dalam lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat.
c. Misi
pencegahan dan pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan yang memfasilitasi
pencegahan dan pengentasan masalah peserta didik yang mengacu pada kehidupan
efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T) ke arah kehidupan efektif
sehari-hari (KES) dan berkarakter.
Dalam pelaksanaan pelayanan BK yang diselenggarakan untuk memenuhi lima fungsi layanan, yaitu:
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memahami diri, tuntutan studi, dan lingkungannya.
2) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.
3) Fungsi
pencegahan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan diri pada umumnya, kesuksesan studi pada
khususnya.
4) Fungsi pengentasan, yaitu fungsi pelayanan BK
untuk membantu peserta didik mengatasi masalah
yang dialaminya.
5) Fungsi
advokasi,
yaitu fungsi pelayanan BK untuk
membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan/atau kepentingannya,
baik yang berkenaan dengan hak-hak kehidupan pada umumnya, khususnya berkenaan
dengan hak kependidikannya, yang
kurang atau tidak mendapat
perhatian.
D.
Bidang
Layanan Bimbingan
Berbagai
masalah yang dihadapi remaja SMP, secara garis besar dikelompokkan menjadi 4
yaitu: masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Karena itu bidang bimbingan
yang diberikan disesuaikan dengan masalahnya, yaitu:
1. Pengembangan Kehidupan Pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, kondisi lingkungan serta kehidupan yang berkarakter beragama sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik, cerdas dan berkarakter.
2. Pengembangan Kehidupan Sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat, efektif, cerdas dan berkarakter dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan Kemampuan Belajar, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar sesuai dengan arah minatnya, berdisiplin, ulet dan mandiri serta optimal dalam menjalani pendidikan pada jenjang/jenis satuan pendidikannya mengarah kepada prestasi optimal.
Tujuan bimbingan belajar adalah:
a. Mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik, terutama dalam
mengerjakan tugas dan ketrampilan
serta bersikap terhadap guru.
b.Menumbuhkan
disiplin belajar dan terlatih, baik mandiri atau kelompok.
c.Mengembangkan pemahaman dan
pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di
lingkungan sekolah atau alam sekitar
untuk pengembangan pengetahuan,
ketrampilan dan pribadi.
4. Pengembangan Kemampuan Karir, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik dalam me ne r i m a, memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir secara jelas, objektif dan bijak, sesuai dengan peminatannya berlandaskan kemampuan dasar, bakat, minat, dan kondisi lingkungan secara cerdas dan realistik.