Hari /
Tgl : Selasa 18 s/d 25 Januari 2022
Kelas :
IX.B – IX.G.
Assalamu'alaikum
wr.wb
Subhanalloh, ananda sholeh dan sholehah
bagaimana kabarnya hari ini?
Alloh SWT, masih memberi kesempatan
kepada kita semua untuk menorehkan catatan dalam buku amal kita
masing-masing pada hari ini, tentunya hanya ada dua catatan yang
akan kita torehkan dalam lembaran-lembaran buku amal tersebut......apakah kita
menuliskan catatan kebaikan atau sebaliknya?
Tentunya dengan terus berproses kearah
yang lebih baik kita akan berazam dan memutuskan pada diri kita untuk beramal
dengan amal-amal solih isyaAlloh. Dan pada kesempatan
bimbingan kali ini kita akan membahas tentang ” PENGENDALIAN DIRI MELALUI KECERDASAN EMOSIONAL “ semoga dengan terus belajar memahami dan mengembangkan potensi
yang ada pada diri, kita dapat lebih berguna, bermanfaat untuk orang
lain. Aamiin ya robbalalamiin.
Semoga dengan terus mengasah ilmu
pengetahuan dan keimanan akan menghantarkan peserta didik kepada
ketaatan kepada Alloh dan akan menjadikan kita semua hamba yang sukses dalam
kehidupan dunia apalagi kehidupan akhirat yang selama-lamanya.
Wassalamualaikum wr.wb.
1. Materi /Topik Bahasan : Pengendalian Diri Melalui Kecerdasan Emosional ( EQ)
2.
Bidang Bimbingan :
Pribadi
3.
Jenis Layanan :
Informasi
4.
Tujuan Layanan : Membantu peserta didik dalam hal-hal :
·
Pengembangan
dan pemantapan kemampuan
berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif
·
Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di
sekolah mapun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tatakrama , sopan santun
serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku
·
Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan
teman sebaya, baik di sekolah yang sama,
di sekolah lain, di luar sekolah mapun masyarakat pada umumnya.
5.
Fungsi Layanan :
Pemahaman dan Pengembangan
6.
Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap
PENGENDALIAN DIRI MELALUI KECERDASAN
EMOSIONAL (EQ)
Kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient (EQ),
adalah salah satu kecerdasan manusia yang saat ini sangat diperlukan dalam
upaya untuk pengendalian diri dengan cara pengendalian emosi. Menurut Daniel
Goleman dalam bukunya Emotional Intellengence (hal. 411–412), emosi
dikelompokkan dalam beberapa golongan yaitu: amarah, kesedihan,
rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel dan
juga malu. Secara umum Emosi bisa bersifat positif
diantaranya yaitu rasa senang, cinta kasih, kehati-hatian,
bahagia, dan juga bisa bersifat negatife misalnya rasa iri, dengki, rasa marah,
ketakutan, dan lain sebagainya
Emosi yang muncul sebetulnya
dapat menjadi sumber energi, autentisitas dan semangat manusia yang sangat
kuat, tergantung bagaimana cara mengelola emosi tersebut, sehingga bisa
sebagai energi pengaktif untuk aktifitas kehidupan kita sehari-hari, misalnya;
empati, integritas, kredibilitas, keuletan, saling percaya dan juga untuk
hubungan sosial lainnya. Untuk mencapai kondisi tersebut yang perlu dilakukan
hanya dengan menggunakan kecerdasan, karena dengan cerdas emosi
kita akan dapat mengelola emosi dengan baik dan terarah.Orang yang mempunyai
kecerdasan emosional adalah mereka yang sudah mampu mengenali, mengelola,
memanage, mengarahkan, memanfaatkan dan mengoptimal-kan emosi kita, serta
mampu mengenali emosi orang lain juga mampu membina hubungan dengan orang
lain.
Kecerdasan Emosional
Pengertian Kecerdasan Emosi
Menurut Goleman (2002:45) kecerdasan emosi merujuk
pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi,
mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur
suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir,
dan berempati.
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Berdasarkan pendapat Goleman (dalam Mutadin, 2002:1)
membagi kecerdasan emosional dalam beberapa kemampuan atau aspek yaitu:
1) Mengenali Emosi Diri yakni kesadaran diri dalam mengenali
perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional.
Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar
timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri.
2) Mengelola Emosi. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar
perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat
bergantung pada kesadaran diri.
3) Memotivasi Diri. Kemampuan seseorang memotivasi diri
dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut, cara mengendalikan dorongan
hati, derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang,
kekuatan berfikir positif, optimisme, dan keadaan flow (mengikuti
aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam
apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek
4) Mengenali Emosi Orang Lain. Empati atau
mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika
seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan
terampil membaca perasaan orang lain.
5) Membina Hubungan Dengan Orang Lain. Membina
hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung
keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan
seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial.
Ciri Orang
Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional Tinggi
Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki
intelegensi yang tinggi, namun secara emosional mereka juga baik. Orang yang
cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu mengendalikan perilaku
sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Kecerdasan emosional sangat
sulit diukur dan sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan
nilai kecerdasan emosional.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai kecerdasan
emosional adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan
besar untuk melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak emosional,
lebih mengutamakan rasio daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri dan
lebih penting dapat memecahkan solusi dalam keadaan yang darurat.
Manfaat Kecerdasan Emosional
Maka semakin tua orang akan menjadi semakin
bijaksana, Kecerdasan emosional tersebut sangat bermanfaat bagi semua
golongan umur di semua strata kehidupan, diantaranya dapat membuat
orang tidak depresi, tidak cepat putus asa, tidak membuat implusif dan agresif, tidak cepat puas, tidak egois, selalu terbuka pada
kritikan, terampil dalam melakukan hubungan sosial, tidak mudah marah dan lain
sebagainya, dan ini semua tentu akan berdampak positif untuk
menghilangkan sosial problem, sebagai dampak negatif globalisasi yang
saat ini banyak terjadi di masyarakat.
Pemahaman Pengendalian Diri
Tujuan akhir
pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan
hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan
yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup,
antara lain pengendalian diri.
Mengapa Harus Mengendalikan Diri
Mengapa
Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut:
Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan.
Dia atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung
memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu
tertentu, maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue.
Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut:
Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata
cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing
untuk berkelahi.
Tiga puluh
tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah
dewasa terlihat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian, kurang
dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila menghadapi
stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah
meledak-ledak emosinya (impulsif).
Dalam
keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana
banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu
hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan
yang timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih,
senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon
yang terjadi dari sesuatu yang kita alami. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan
manusia untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi,
mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain),
mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda
kita. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan
mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali
dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang
berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami
orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain,
kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif,
memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Lembar Kerja Siswa
1. Tuliskan
hadist dari nabi Muhammad SAW, agar kita bisa cerdas mengendalikan diri?
2. Apa yang
dimaksud dengan pandai mengendalikan diri?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan EQ..?
4. Bagaimana cara memanfaatkan EQ ?
5. Bagaimana
tuntunan dari nabi agar kita cerdas mengendalikan keinginan kita?