Materi /Topik Bahasan : Menghargai
perbedaan dan keberagama.
Bidang Bimbingan
: Sosial
Jenis Layanan : Informasi
Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan berprilaku
Sosial.
Fungsi Layanan
:
Pemahaman
Sasaran Layanan/Semester : Kelas VIII / Ganjil
Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
Penyelenggara Layanan : Guru BK
MATERI ;
ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb.
pada kesempatan ini kita akan mendapatkan bimbingan dengan materi menghargai perbedaan dan keberagaman
Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan lautan yang sangat luas. Yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dan kepercayan, ras, warna kulit, peradaban yang berbeda. Hal tersebut menunjukan bahawa negara kita banyak perbedaan dan keberagaman.
Perbedaan dan keberagaman merupakan aset dan sumber daya yang perlu dikembangkan, semua itu merupakan
kekayaan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia itu akan menjadi modal dasar pembangunan bangsa kita sendiri, jika kita saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan keberagaman tersebut. Sebaliknya jika masyarakat Indonesia tidak mau saling menghargai dan menghomati adanya perbedaan dan keberagaman tersebut, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah. Misalnya :
perkelahian antar suku, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan sebagainya.
Perlu difahami bahwa perbedaan pendapat, perbedaan peradaban akan tampak dalam perbedaan bersikap dan berperilaku. Apabila remaja banyak belajar tentang karakter lintas budaya, agama, suku, keadaan sosial ekonomi dalam masyarakat, tentu akan menjumpai keberagaman, masing-masing akan memiliki keunikan sendiri-sendiri. Bila kita dapat menikmati, mempelajari, menghormati dan menghargainya pasti akan menemukan sesuatu, yang merupakan kelebihan yang bisa kita banggakan.
Oleh karena itu remaja harus belajar mengendalikan diri untuk tidak mudah terpengaruh atau bersikap emosional bila menjumpai bentuk sikap prilaku yang berbeda atau menyinggung perasaan. Jadi akan lebih baik bersikap rasional serta mempelajari faktor latar belakang permasalahan terlebih dahulu.
Suatu fenomena yang sering kita jumpai saat ini, kenakalan dan kekerasan yang terjadi pada remaja, khususnya terjadi pada pelajar akhir-akhir ini, menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berbagai kekerasan dan tawuran pelajar diberbagai kota di Indonesia, mengejudkan semua fihak dan merupakan permasalahan yang serius yang harus segera dicarikan penanganannya secara tepat. Kenakalan dan kekerasan pelajar menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa, dimana dalam memandang perbedaan dan keberagaman tersebut hanya secara dangkal dan emosional semata. Oleh karena itu remaja harus belajar membangun interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa cenderung untuk lebih menggunakan bahasa kekerasan dari pada bahasa santun dan beradab. Hal tersebut merupakan masalah yang sangat besar dilingkungan masyarakan dan harus segera diatasi. Jika pembiaran dilakukan terus menerus tanpa ada upaya untuk menangani, sama artinya dengan memberi peluang untuk timbulnya masalah yang lebih komplek.
Begitu juga bentuk kekerasan yang sudah meluas di dunia maya melalui internet. Pelecehan, penghinaan, ancaman, pencemaran nama baik maupun bentuk pelecehan lainnya merupakan kekerasan psikhologis. Media masa memiliki andil besar dalam menumbuhkan aklim kekerasan di masyarakat melalui tayangan berita kekerasan secara terus menerus. Informasi tentang kekerasan yang ditayangkan terus menerus, tanpa ada tindakan nyata untuk mengatasinya, timbul kesan “pembiaran” sehingga menyebabkan akumulasi tentang kekerasan menjadi hal biasa. Hal tersebut meembentuk sudut pandang yang keliru pada masyarakat, masyarakat akan memandang kekerasan merupakan hal yang biasa serta melemahkan kepekaan masyarakat itu sendiri.
Tingkat kekerasan dikalangan remaja hingga tingkat tertentu akan menjadi indikator awal kehancuran sebuah bangsa.
Mengejalanya prilaku agresif dan kekerasan dikalangan remaja/pelajar, salah satu faktor penyebabnya adalah kelalaian yang terjadi sejak dini, toleransi/pembiaran oleh orang tua, orang-orang yang lebih dewasa dan
Guru terhadap prilaku agresif ringan, baik di rumah ataupun di sekolah. Oleh karena itu peran komunitas karakter
(orang tua, sekolah,institusi keagamaan, media, pemerintah dan masyarakat) menjadi sangat penting, dan hendaknya dapat memberikan keteladanan, pembiasaan dan intervensi yang positif secara konsiten, tarus menerus. Dengan demikian akan membentuk sebuah pribadi, budaya dan karakter yang kuat bagi remaja/pelajar.
Lembar Kerja Siswa
1. Apa dampak adanya perbedaan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia? Jelaskan!
2. Contohkan dampak positif dan dampak negatif yang berkaitan dengan adanya perbedaan dan keberagaman di kelas kalian!