Komponen | : | Layanan Dasar |
Bidang Layanan | : | Sosial |
Topik / Tema Layanan | : | konsep remaja mandiri |
Kelas / waktu | : | IX tgl, 17 Oktober 2023 |
Pengampu | : | Yulian Wilyanus |
Tujuan Layanan Agar siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kemandirian merupakan sikap otonomi dimana individu relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Dengan kemampuannya, individu diharapkan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Materi :
Kemandirian mengandung pengertian:
- Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri.
- Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
- Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya.
- Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
- membedakan kemandirian atas empat bentuk, yaitu:
- Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain.
- Kemandirian ekonomi, yaitu; kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhana ekonomi orang lain.
- Kemandirian intelektual, yaitu: kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi.
- Kemandirian sosial, yaitu: kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain.
Beberapa gejala yang berhubungan dengan permasalahan kemandirian yang perlu mendapat perhatian, diantaranya adalah:
- Ketergatungan disiplin pada kontrol luar bukan karena niat sendiri yang ikhlas. Perilaku seperti itu mengarah pada tidak konsisten, perilaku formalistik, keterpaksaan, sehingga menghambat etos kerja dan kehidupan yang mapan.
- Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup, yang menunjukkan kemandirian masyarakat yang masih rendah, karena manusia mandiri adalah manusia yang tidak lepas dari lingkungannya.
- Sikap hidup konformistis tanpa pemahaman dan konformistis dengan mengorbankan prinsip, adanya faham segala sesuatu bisa diatur yang berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut menunjukkkan ketidakjujuran dalam berfikir dan bertindak serta kemandirian yang masih rendah.
Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar