Jumat, 07 Agustus 2020

perilaku sosial

Mengenal Tujuan Sosialisasi, Jenis dan Penjelasannya Menurut Para Ahli


Mengenal Tujuan Sosialisasi, Jenis dan Penjelasannya Menurut Para Ahli Bawaslu gelar sosialisasi aturan kampanye Pemilu 2019. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho
Merdeka.com - Sosialisasi adalah sebuah proses belajar seumur hidup di mana seorang individu mempelajari kebiasaan dan kultur masyarakat yang meliputi cara hidup, nilai- nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima dan berpartisipasi aktif di dalamnya.
Dalam arti sempit, sosialisasi merupakan proses memperkenalkan sebuah sistem pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya.
Sosialisasi dipengaruhi oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dimana individu berada, selain itu juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya.
Bagi individu, sosialisasi berfungsi sebagai pedoman dalam belajar mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik nilai, norma, dan struktur sosial yang ada pada masyarakat di lingkungan tersebut.
Bagi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat untuk melestarikan, penyebaran, dan mewariskan nilai, norma, serta kepercayaan yang ada pada masyarakat.
1 dari 6 halaman

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

Charles R Wright

Proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu normanorma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain.

Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Suharto ( 1991)

Sosialisasi atau proses memasyarakat adalah proses orang orang yang menyesuaikan diri terhadap norma norma sosial yang berlaku, dengan tujuan supaya orang yang bersangkutan dapat diterima menjadi anggota suatu masyarakat.

Goslin dalam Ihrom

Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai nilai dan norma norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakat.
2 dari 6 halaman

Tujuan Sosialisasi

Tujuan sosialisasi bagi individu-individu yang membaur menjadi masyarakat sangat penting untuk dicapai, karena:
 1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
 4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
5. Guna melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup bermasyarakat.
6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
3 dari 6 halaman

Jenis Sosialisasi

Menurut Peter L Berger dan Luckman terdapat 2 jenis sosialisasi yaitu:
  1. Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada saat kanak-kanak.
  2. Sosialisasi sekunder, adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisai primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
4 dari 6 halaman

Tipe Sosialisasi

Ada dua tipe sosialisasi, kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Formal
Sosialisasi yang dilakukan melalui lembaga-lembaga berwenang menurut ketentuan negara atau melalui lembaga-lembaga yang dibentuk menurut undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.
2. Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok- kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
5 dari 6 halaman

Media Sosialisasi

Media sosialisasi merupakan sarana seseorang dalam bersosialisasi, sarana tersebut dapat berupa kelompok masyarakat tertentu maupun media massa. Berikut selengkapnya:
Keluarga
Mula-mula, saat seseorang lahir, sebagai anak-anak yang pertama berinteraksi dan melakukan aktivitas sosial dengan mereka, adalah orang tua dan keluaga lainnya, seperti saudara, kakek, dan nenek. Sehingga di sanalah anak akan terbentuk nilai-nilai pertama dalam dirinya.
Sekolah
Setelah keluarga, biasanya anak-anak akan disekolahkan. Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
Teman bermain (kelompok bermain)
Anak-anak juga akan mulai bermain dengan sesamanya. Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak.
Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video).
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
6 dari 6 halaman

Proses Sosialisasi

Menurut Mead (dalam Horton & Hunt, 1999: 109) menyatakan bahwa sosialisasi dapat dibedakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan (preparatory stage):
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan
2. Tahap meniru (play stage)
Tahap ini ditandai seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langusng dimainkan sendiri dengan penuh kesabaran
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa dan telah menjadi warga masyarakat sepenuhnya.
Sosialisasi: Pengertian, Proses, Fungsi dan Tujuannya Kompas.com - 01/02/2020, 14:00 WIB Bagikan: Komentar Ilustrasi sosialisasi Lihat Foto Ilustrasi sosialisasi(shutterstock.com) Penulis Serafica Gischa | Editor Serafica Gischa KOMPAS.com - Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Sosialisasi mencakup interaksi sosial dan tingkah laku sosial. Sehingga sosialisasi merupakan mata rantai yang penting di antara sistem sosial. Dalam buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo, sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana individu tersebut berada. Selain itu, sosialisasi juga ditentukan dari interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Dengan sosialisasi, manusia sebagai makhluk biologis menjadi manusia yang berbudaya, cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu dan sebagai anggota kelompok. Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya Proses sosialisasi Pembentukan kepribadian manusia melalui proses sosialisasi meliputi: Internalisasi nilai-nilai Proses penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal. Enkulturasi Proses pengembangan dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam diri seseorang dan diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari. Pendewasaan diri Proses berlangsungnya internalisasi dan enkulturasi secara terus menerus hingga membentuk suatu kepribadian. Jika kepribadian terwujud secara utuh, seseorang bisa dikatakan dewasa dan telah siap memegang peran dalam masyarakat. Macam sosialisasi Terdapat dua macam sosialisasi yang ada di tengah masyarakat, yaitu: Sosialisasi Primer Sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh manusia semasa kecil. Sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang memasuki keanggotaan masyarakat. Baca juga: Ketimpangan Sosial: Pengertian, Bentuk, dan Faktornya Sosialisasi sekunder Proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Kedua proses tersebut berlangsung menyeluruh, di tempat tinggal dan tempat kerja. Dalam dua tempat tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dan jangkauan waktu tertentu. Syarat terjadinya sosialisasi Melalui sosialisasi masyarakat mampu berpartisipasi dalam kepentingan kehidupan dan menciptakan generasi selanjutntya. Terdapat beberapa faktor terjadinya sosialisasi, di antaranya: Apa yang disosialisasikan merupakan informasi yang akan diberikan kepada masyarakat berupa nilai, norma, dan peran. Bagaimana cara mensosialisasikan, melibatkan proses pembelajaran. Siapa yang mensosialisasikan, institusi, media massa, individu, dan kelompok. Fungsi sosialisasi Fungsi umum dari sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu: Sudut pandang individu Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial. Dengan hal tersebut, seorang individu bisa menjadi masyarakat yang baik. Di mana masyarakat baik adalah warga yang memenuhi harapan umum warga masyarakat lainnya. Kepentingan masyarakat Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma sosial. Nilai dan norma terpelihara dari generasi ke generasi dalam masyarakat tersebut. Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial Tujuan sosialisasi Dengan fungsi sosialisasi yang sudah berjalan, maka tujuan sosialisasi sebagai berikut: Setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakat, jika menghayati nilai dan norma dalam kehidupan. Setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan masyarakat yang memiliki budaya. Di mana budaya tersebut mengikat para warganya. Setiap orang dapat menyadari keberadaan dalam masyarakat. Sehingga individu tersebut mampu berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik. Keutuhan masyarakat dapat terjadi bila di antara warganya saling berinteraksi dengan baik. Interaksi tersebut didasari dengan peran masing-masing.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosialisasi: Pengertian, Proses, Fungsi dan Tujuannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/140000269/sosialisasi--pengertian-proses-fungsi-dan-tujuannya?page=all.
Penulis : Serafica Gischa
Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sosialisasi: Pengertian, Proses, Fungsi dan Tujuannya Kompas.com - 01/02/2020, 14:00 WIB Bagikan: Komentar Ilustrasi sosialisasi Lihat Foto Ilustrasi sosialisasi(shutterstock.com) Penulis Serafica Gischa | Editor Serafica Gischa KOMPAS.com - Sosialisasi mencakup pemeriksaan mengenai lingkungan kultural sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Sosialisasi mencakup interaksi sosial dan tingkah laku sosial. Sehingga sosialisasi merupakan mata rantai yang penting di antara sistem sosial. Dalam buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo, sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan di mana individu tersebut berada. Selain itu, sosialisasi juga ditentukan dari interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Dengan sosialisasi, manusia sebagai makhluk biologis menjadi manusia yang berbudaya, cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu dan sebagai anggota kelompok. Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya Proses sosialisasi Pembentukan kepribadian manusia melalui proses sosialisasi meliputi: Internalisasi nilai-nilai Proses penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal. Enkulturasi Proses pengembangan dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam diri seseorang dan diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari. Pendewasaan diri Proses berlangsungnya internalisasi dan enkulturasi secara terus menerus hingga membentuk suatu kepribadian. Jika kepribadian terwujud secara utuh, seseorang bisa dikatakan dewasa dan telah siap memegang peran dalam masyarakat. Macam sosialisasi Terdapat dua macam sosialisasi yang ada di tengah masyarakat, yaitu: Sosialisasi Primer Sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh manusia semasa kecil. Sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang memasuki keanggotaan masyarakat. Baca juga: Ketimpangan Sosial: Pengertian, Bentuk, dan Faktornya Sosialisasi sekunder Proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Kedua proses tersebut berlangsung menyeluruh, di tempat tinggal dan tempat kerja. Dalam dua tempat tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dan jangkauan waktu tertentu. Syarat terjadinya sosialisasi Melalui sosialisasi masyarakat mampu berpartisipasi dalam kepentingan kehidupan dan menciptakan generasi selanjutntya. Terdapat beberapa faktor terjadinya sosialisasi, di antaranya: Apa yang disosialisasikan merupakan informasi yang akan diberikan kepada masyarakat berupa nilai, norma, dan peran. Bagaimana cara mensosialisasikan, melibatkan proses pembelajaran. Siapa yang mensosialisasikan, institusi, media massa, individu, dan kelompok. Fungsi sosialisasi Fungsi umum dari sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu: Sudut pandang individu Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial. Dengan hal tersebut, seorang individu bisa menjadi masyarakat yang baik. Di mana masyarakat baik adalah warga yang memenuhi harapan umum warga masyarakat lainnya. Kepentingan masyarakat Sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma sosial. Nilai dan norma terpelihara dari generasi ke generasi dalam masyarakat tersebut. Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial Tujuan sosialisasi Dengan fungsi sosialisasi yang sudah berjalan, maka tujuan sosialisasi sebagai berikut: Setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakat, jika menghayati nilai dan norma dalam kehidupan. Setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan masyarakat yang memiliki budaya. Di mana budaya tersebut mengikat para warganya. Setiap orang dapat menyadari keberadaan dalam masyarakat. Sehingga individu tersebut mampu berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik. Keutuhan masyarakat dapat terjadi bila di antara warganya saling berinteraksi dengan baik. Interaksi tersebut didasari dengan peran masing-masing.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosialisasi: Pengertian, Proses, Fungsi dan Tujuannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/140000269/sosialisasi--pengertian-proses-fungsi-dan-tujuannya?page=all.
Penulis : Serafica Gischa
Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

3 komentar:

MENGHARGAI PERBEDAAN DAN KEBERAGAMAN

    Materi /Topik Bahasan                              :     Menghargai perbedaan dan keberagama.    Bidang B imbingan                      ...