Hari/Tanggal : Rabu, 15 September 2021
Jam ke-2 kelas : IX. B.
Assalamu'alaikum wr.wb
Subhanalloh, ananda sholeh dan sholehah
bagaimana kabarnya hari ini?
Barang siapa mengenali dirinya sendir
maka sesungguhnya dia telah mengenali Robbnya. Artinya semakin kita mengenali
potensi diri kita maka kita akan sangat mudah mengimani siapa pencipta kita apa
tugas dan maksud keberadaan kita di hidupkan oleh Alloh Robbulalamin
ke alam dunia yang fana ini.
Sementara Alloh SWT, telah banyak
memberi kita nikmat antara lain badan yang sehat, lingkungan pendidikan
yang kondusif untuk kita mengenali dan mengembangkan potensi diri juga cara
berfikir sesuai dengan perintah Alloh in-syaAlloh. Aamiin ya robbalalamiin.
Semoga dengan terus mengasah ilmu
pengetahuan dan keimanan akan menghantarkan peserta didik kepada
ketaatan kepada Alloh menjadikan kita semua hamba yang sukses dalam kehidupan
dunia apalagi kehidupan akhirat yang selama-lamanya.
Wassalamualaikum wr.wb.
1. Materi /Topik
Bahasan : Berfikir
logis akan membuka cakrawala.
2. Bidang
Bimbingan : Pribadi.
3. Jenis
Layanan : Orientasi.
4. Tujuan
Layanan : Agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan
dan Ketrampilannya yang bermanfat bagi kehidupannya kelak.
5. Fungsi Layanan : Orientasi.
6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas
IX/ Ganjil
7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang
Kelas
8. Waktu Penyelenggaraan : 1
X 40 menit
Penyelenggara Layanan : Guru
BK
BERFIKIR LOGIS AKAN MEMBUKA CAKRAWALA
Peserta didik yang duduk
di kelas 9 sesuai dengan fase-fase perkembangan maka masuk dalam fase atau masa
remaja. Masa remaja adalah masa yang
dinamis, masa penuh gejolak, masa yang tidak labil atau masa panca roba.
Fase atau masa remaja dapat dibagi menjadi 3 (tiga) fase yaitu:
1. Fase Pueral;
2. Fase Negatif;
3. Fase Puber.
A. Fase Pueral
Pueral berasal dari kata puer yang artinya
laki-laki. Pada fase ini antara anak laki-laki dan perempuan mulai memisahkan
diri. Pada fase ini anak laki-laki yang memisahkan diri dari pergaulan dengan
anak perempuan karena anak laki-laki memandang anak perempuan sebagai
menjijikkan dan anak perempuan memisahkan diri dengan anak laki-laki karena
memandang anak laki-laki sebagai tukang membual
Pada
Fase pueral ini, mereka menunjukkan gejala atau ciri- ciri baik secara individu
maupun dalam pergaulan antara lain:
1. Pada fase ini mereka
tidak mau lagi disebut sebagai anak, karena sebutan tersebut merendahkan
mereka. Tetapi mereka juga tidak bersedia disebut dewasa karena sebutan dewasa
dirasa terlalu berat, menganggap terlalu tua;
2. Pada fase ini mereka
sudah mulai memisahkan diri dari orang tua atau orang dewasa di sekitar mereka.
Mereka mulai menikmati dunianya sendiri dengan penuh rahasia. Sehingga mereka
kadang-kadang menggunakan bahasa rahasia atau kode-kode tertentu dalam
berkomunikasi;
3. Pada fase ini mereka
membentuk kelompok-kelompok untuk bersaing antara kelompok satu dengan kelompok
lainnya, dan juga antar anggota dalam kelompoknya. Yang memiliki keunggulan
dalam kelompoknya mereka itulah yang dijadikan pemimpin dalam kelompok;
4. Pada fase ini mereka
memiliki sifat mendewakan tokoh-tokoh yang dipandang memiliki kelebihan baik
tokoh tersebut riil atau hanya dalam cerita atau dongeng;
5. Pada fase ini mereka
memiliki keberanian dan kadang-kadang kurang perhitungan dan agak melupakan
tata susila.
B. Fase Negatif
Pada
fase ini anak lebih banyak bersikap negatif atau sikap menolak. Sikap ini hanya
berlaku beberapa bulan saja. Tetapi menurut Karl Buhler bahwa sikap menolak
tersebut berlangsung lama, dengan alasan bahwa ciri-ciri fase ini juga masih
nampak pada fase berikutnya.
Adapun ciri-ciri fase ini antara lain:
1. Pada fase ini mereka
terhadap segala sesuatu anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak senang,
tidak setuju, dan sebagainya;
2. Pada fase ini mereka
sering murung, sedih, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa sebabnya;
3. Sering melamun tidak
menentu dan kadang berputus asa.
C. Fase Puber
Fase puber adalah fase
yang paling lama diantara dua fase lainnya, dengan kata lain fase puber adalah
fase inti dari seluruh fase atau masa remaja. Pada fase ini terjadi perubahan
yang cukup drastis pada diri anak baik secara fisik maupun psikis. Puber
berasal dari kata pubes yang artinya bulu. Salah satu ciri khas fase ini adalah
sudah terjadi perubahan atau pertumbuhan alat-alat kelamin.
Adapun ciri-ciri pada fase ini antara
lain:
1. Baik pada anak laki-laki
maupun perempuan sudah mulai tumbuh rambut-rambut baru di tempat-tempat
tertentu;
2. Pada alat kelamin anak
laki-laki sudah menghasilkan sel sperma, sementara pada anak perempuan sudah
menghasilkan sel telur;
3. Pada anak laki-laki
sudah mengalami mimpi basah, sementara anak perempuan sudah mulai mengalami
menstruasi;
4. Terjadi pertumbuhan
otot-otot, pada anak laki-laki dadanya bertambah bidang dengan otot-otot yang
kuat, sementara anak permpuan pinggulnya mulai melebar;
5. Suara anak laki-laki
menjadi berat (parau) sementara anak perempuan menjadi merdu;
6. Wajah anak laki-laki
berubah menjadi lebih nampak persegi sementara anak perempuan menjadi membulat;
7. Gerakan (motorik) anak
laki-laki menjadi lebih kaku dan kasar sementara anak perempuan menjadi lebih
canggung;
8. Pada fase ini mereka,
baik pada anak laki-laki maupun perempuan mulai saling tertarik pada lawan
jenis teman sebaya;
9. Pada fase ini mereka,
baik laki-laki maupun perempuan sudah mulai tahu cara menghias diri;
10. Pada fase ini
perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan mulai harmonis. Kesehatan pada
fase ini sangatlah kuat sehingga jarang terjadi kematian pada fase ini.
Berdasarkan
uraian di atas diharapkan seorang anak (peserta didik) haruslah memahami
tentang fase-fase yang sedang dialaminya sehingga para peserta didik dapat
memngambil nilai manfaatnya antara lain dapat menyesuaikan diri dengan baik,
baik penyesuaian pada dirinya sendiri secara internal maupun penyesuaian diri
pada lingkungan sekitarnya;
Mulai
dari fase awal, manusia sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mana semakin
lama menjadi semakin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang dialami oleh manusia
yang semakin kompleks tersebut akan diiring dengan timbulnya
permasalahan-permasalan yang semakin rumit.
Sehubungan
dengan permasalahan-permasalahan tersebut, suatu masalah yang tidak dapat
dihindari oleh anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP pada umumnya dan
khususnya anak yang sedang duduk di bangku kelas 9 adalah masalah tentang masa
depan. Masalah tentang masa depan yang paling banyak dirasakan pada anak
tersebut biasanya selalu berkisar pada 2 (dua) permasalahan, yaitu permasalahan
tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dan juga tentang jenis pekerjaan atau
karir di masa depan yang cocok untuk dirinya.
Pada
anak yang duduk dibangku SMP pada umumnya dan anak yang duduk di bangku kelas 9
khususnya sudah mulai tumbuh dan berkembang kesadaran tentang pentingnya
pendidikan sehubungan dengan masa depannya. Dengan kata lain mereka mulai
menyadari betapa erat hubungan antara masa depan (pekerjaan) dengan tingkat
keberhasilan mereka saat dibangku sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas ada
beberapa langkah-langkah cerdas dalam menghadapi hal tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk
berhasil dalam belajar saat ini, karena tingkat keberhasilan meraih nilai
sangatlah memberikan banyak peluang untuk meraih harapan-harapan (cita-cita)
lebih lanjut.
2. Dalam meraih cita-cita haruslah memiliki
semangat pantang menyerah, selalu berfikir yang positif tentang masa depan.
3. Arif dan bijaksana dalam menerima kondisi
dirinya apa adanya tanpa menyalahkan fihak lain (misalnya kondisi orang tua,
fasilitas yang kurang mendukung dll) yang pada gilirannya justru akan menjadi
faktor penghambat dapam meraih cita-cita. Kondisi tersebut justru seharusnya
sebagai peletup motivasi yang kuat dalam meraih cita-cita.
4. Berfikirlah secara logis dalam meraih
cita-cita, yang mana kita harus menyadari tentang bakat, minat dan kemampuan
yang kita miliki. Minat yang kuat tanpa disertai kemampuan untuk meraih suatu
cita-cita adalah hal yang sangat sulit. Kemampuan internal (intelektual /
kecerdasan) yang tinggi tanpa didukung kemampuan eksternal (finansial dari
orang tua) tidak menutup kemungkinan juga banyak kendala dalam meraih
cita-cita.
5. Dengan landasan berfikir yang logis, akan
membuka cakrawala atau wawasan tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dengan
cita-citanya.
Lembar Kerja Siswa
1. Apa
yang sudah anda lakukan untuk dapat menemukan bakat dan minat dalam
diri anda ?
2. Hambatan-hambatan
apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menemukan bakat dan
minat anda?
3. Apa
yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
4. coba
tuliskan tiga fase pada remaja dengan sekilas pembahasannya?
5. Coba
jelaskan maksud dari “Dengan berfikir logis akan membuka cakrawala atau wawasan
pendidikan yang anda cita-citakan?
Assalamualaikum pak, terima kasih
BalasHapus-arissa 9b
Assalamualaikum pak terimakasih atas tugasnya Elifa Dewi Baryza 9B
BalasHapusAssalamualaikum pak, terimakasih atas tugasnya
BalasHapusKlarisa Rahma Cantika 9B
Assalamualaikum pak, terimakasih atas tugasnya
BalasHapusGilang 9B
Assalamu'alaikum pak terimakasih tugasnya
BalasHapusAnggita Meyshafa Aulya 9B
assalamualaikum pak maksih materinya
BalasHapusm.faiz yuniza putra 9b
Assalamualaikum pak, terimakasih atas tugasnya
BalasHapusNadia Adzra Aisyah 9B
Assalamu'alaikum pak terima kasih untuk tugas nya
BalasHapusNabila Fakhriyah 9B
Assalamu'alaikum, terimakasih pak
BalasHapus-Raisyah 9B
assalamualaikum pak terimakasih atas tugasnya
BalasHapus—s.r.azizah IX'B
Assalamualaikum pak, Terimakasih atas materi dan tugasnya 🙏🏻
BalasHapusAlifia Sabrina 9B
Assαlαmuαlαikum pαk , terimαkαsih αtαs mαteri dαn tugαsnyα 🙏🏻
BalasHapus— 🍃• Zαlfα Ghαisαni 9B
Assαlαmuαlαikum pαk , terimαkαsih αtαs mαteri dαn tugαsnyα
BalasHapusDiajeng Ayu wulan 9A